PLGScwyJoI1dmjPNeEjfB1B30zQIU8yjTdcJPAYT
Bookmark

Menyambangi SMK Tujuh Merangin | Perjuangan membumikan Rumah Belajar | Part 1

 

Semangat sungguh hebat di pagi hari, tak seperti biasa rabu ini ada hal berbeda. wah ini hari pertama sosialisasi, terbayang sudah apa yang akan dilakukan  setelah 3 hari coaching pembekalan oleh para mentor Pembatik. Merasa yakin melewatinya walau harus dicampur perasaan yg tak biasa. bismillah...

flyer telah dibuat, telah tersebar melalui sosial media yang ada, entah apa yang membuat pede pada saat share kegiatan hari ini. Mungkin karena dukungan yang luar biasa dari keluarga tercinta, teman-teman sesama guru dan para senior-senior organisasi yang selalu koment positif di setiap postingan. 
sejenak saya perhatikan kondisi cuaca hari ini... alhamdulillah bersahabat... cerah.. segera saja saya ambil semua perlengkapan yang sejak dari kemarin dipersiapkan.  bersama dua orang yang membantu dalam kegiatan kali ini kami pacu si kuda besi menuju rumah pak kepsek SMK 7 Merangin. Rumah beliau tak begitu jauh, ya berkisar jarak 1 KM, setibanya di Griya Asri Blok H paling ujung disanalah kediaman pak Suyono, kami berhenti tepat didepan rumahnya. sambil meletakkan perlengkapan tempur yang lumayan banyak saya mengetuk pintu beliau dan mengucapkan salam.."Assalamualaikum.." Sejenak munculah istri beliau dari dalam rumah dan menyampaikan jika bpk lagi antar anaknya ke sekolah, tunggu saja pintanya...  sembari menunggu pak suyono kamipun kembali mengecek alat (takut ada yang ketinggalan). kurang lebih 5 menitan datanglah beliau dengan sepeda motornya. kami berdiskusi kembali tentang rencana keberangkatan menuju SMKN 7, jarak yang ditempuh lumayan jauh, 2,5 jam jika naik Mobil dan 2 Jam jika menggunakan sepeda motor. 

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, maka kami putuskan mengikuti saran pak suyono untuk menggunakan mobil saja, maklum beliau sudah sangat paham betul tentang kondisi medan yang akan dihadapi. terlebih kami membawa alat elektronik (kamera, laptop, proyektor,dll) yang lumayan banyak.. tentunya ini merupakan solusi yang bagus.

Avanzapun berlari membawa kami didalamnya, menyusuri jalan lintas sumatera.. melewati beberapa kecamatan dan desa, mulai dari desa sei.ulak, mentawak, tambang baru, mesango, dan margoyoso, kecamatan mulai dari nalo tantan tabir lintas, margo tabir, tabir selatan, tabir ilir dan terakhir kelokasi di tabir timur. Sambil menyetir kami berbincang - bincang mengenai SMK 7 Merangin, dan tentang pendidikan secara umum. 

jarak antara bangko dan tabir timur berkisar 70 - 80 KM, lumayan dekat jika akses jalan yang bagus, tetapi sayangnya kami harus menyita waktu yang lebih karena kondisi jalan tersebut. mobil pak suyono harus berjalan perlahan setelah melewati simpang kampung 7 Margo tabir, dari sinilah kami harus ekstra sabar.

Jalannya beraspal tetapi sudah rusak, maklum saja hilir mudik mobil truk angkutan sawit dan barang lainnya yang tak kuat ditahan, terlebih lagi sudah sangat lama akses menuju tabir timur ini tidak dilakukan pengaspalan. terlihat di beberapa titik jalan terdapat area yang berlumpur, didukung juga dengan cuaca saat ini di Merangin dan sebagian besar sumatera mengalami hujan itensitas tinggi.
setelah 1 jam lebih perjalanan, saya melihat cuaca mulai berubah, perlahan tapi pasti awan mengubah wujudnya., matahari mulai mengalah beriring dengan rombongan angin yang semangat berlari menghepas pepohonan di sekitar kanan dan kiri perjalanan kami. kamipun sangat merasa bersyukur dengan keputusan untuk ikut pak kepsek menggunakan mobil beliau..

tak berapa lama tamu yang dinantikan alam pun datang, hujan pun turun dengan semangatnya sama seperti rasa yang kami punya, semangat untuk berbagi, semoga hal ini juga dirasa oleh para peserta (pikirku).

mobil pak kepsek pun berjalan perlahan kali ini lebih lambat dari sebelumnya, sampai pada satu titik tanjakan mobil kamipun tersangkut.. maju ga bisa.. mundurpun sulit... dan dengan perjuangan yang ekstra pak suyono pun memilih mundur terlebih dahulu untuk mengambil strategi berikutnya. Beliaupun sempat berpikir akan sangat sulit melanjutkan perjalanan dan memilih untuk pulang. 

Dalam situasi tersebut untungnya ilham (siswa saya yang sudah tamat) kru yg ikut membantu saya, bisa mengendarai mobil dan lumayan memiliki pengalaman untuk medan yang seperti ini. akhirnya sopir pun berganti dan bismillah... ilhampun menginjak pedal gas dan dengan kencangnya mobil melaju dari bawah tanjakan.. ia pun menunjukkan skill, dan alhamdulillah mobil kamipun dapat melalui stage jalan tersebut....

perjalanan pun berlanjut menyusuri desa-desa di tabir timur, hujan pun reda, bahkan di dua desa sebelum sekolah yang kami tuju cuaca cerah tanpa hujan sedikitpun (hujan lokal). semangat kami pun mulai berkobar kembali, 
perlahan tapi pasti kendaraan kamipun mulai menyentuh jalan desa Sungai Bulian (SPD), jalannya lebih baik dari rute kami sebelumnya,  desa ini merupakan lokasi SMK Negeri 7 Merangin. Sekolah yang berada di pusat desa yang menjadi ibukota kecamatan ini berada persis di lingkungan kantor kecamatan dan lapangan bola desa..


Kamipun disambut dengan barisan peserta didik yang lagi apel untuk absensi setelah melakukan kegiatan goro sebelum pulang kerumah masing-masing. hari itu memang sengaja dibuat kegiatan Goro dikarenakan  kegiatan sosialisasi Rumah Belajar. 

setelah beranjak dari kursi mobil, kami berjalan menuju kantor kepala sekolah, diiringi dengan sapaan majelis guru yang begitu ramahnya menyambut kedatangan kami..

Tak sabar lagi rasanya ingin berbagi, tak sabar lagi rasanya ingin bersilaturahim bersama guru dan tenaga kependidikan yang hebat di sini...





#MerdekaBelajar       

#PusdatinKemdikbud

#IndonesiaMaju

#RumahBelajar
0

Posting Komentar